Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Ajaran Candra Bherawa - Bertuhan Tanpa Ribet & Ribut.

Orang Bali menyebut tuhannya dengan sebutan Acintya, artinya "tidak terpikirkan". Nama itu sendiri sudah mengimplikasikan sebuah nasehat sederhana, yaitu: tidak usah memikirkan Tuhan! Kenapa tuhan tidak usah dipikirkan? Karena pikiran tidak akan mampu menjangkau-Nya. Pikiran (citta) ada di tattwa (dimensi) yang jauh di bawah, dan sebagaimana prinsip Tattwa—yang dijelaskan dalam teks-teks Lontar—satu dimensi keberadaan hanya akan mampu menjangkau dimensi yang ada di bawahnya, bukan yang di atasnya. Lalu apa dimensi keberadaan di bawah pikiran (citta)? Tubuh fisik dan dimensi material lain. Jadi, cukup pikirkan apa yang ada (sakala) dan tidak usah mengurusi dimensi niskala yang melampaui jangkauan pikiran. Sebuah wadah sebesar meja tidak akan mampu menampung isi sebesar rumah; hanya mampu menampung isi yang lebih kecil dari wadah itu sendiri. Mencoba memikir-mikir dan menakar-nakar tuhan dengan nalar tak ubahnya seperti gelas yang ingin mewadahi samudera [gila, kan?] ...