Langsung ke konten utama

Vaksinasi Rabies di Desa Pikat


Vaksinasi Rabies di Desa Pikat



Sejak Pulau Dewata dinyatakan terjangkit rabies, daerah tujuan wisata ini ditetapkan sebagai
kawasan karantina penyakit anjing gila, yang dikuatkan dengan Peratuan Menteri Pertanian
Nomor 1696 Tahun 2008. Dalam peraturan tersebut dinyatakan, hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, kera dan sejenisnya, dilarang masuk ke Bali untuk sementara waktu dan hingga sekarang peraturan itu masih berlaku.

Pemerintah Provinsi Bali beserta sembilan pemerintah kabupaten (Pemkab) dan pemerintah
kota (Pemkot) di daerah ini bertekad untuk menjadi daerah tujuan wisata ini bebas rabies
dengan melakukan berbagai upaya dan terobosan.


Vaksinasi massal terhadap seluruh populasi anjing dilakukan secara berkesinambungan di
delapan Kabupaten dan satu kota di daerah Bali, di Kabupaten Klungkung Khususnya di Desa Pikat dilaksanakan Vaksinasi massal rabies tahap IX dilaksanakan mulai 10 April 2018 dengan
mengutamakan anjing-anjing liar yang tidak jelas pemilik dan pemeliharanya."
Sistem vaksinasi kali ini, menurut dia, agak berbeda dibandingkan vaksinasi tahun-tahun
sebelumnya. Jika tahun lalu petugas vaksinasi setiap ketemu anjing langsung memberikan
vaksin, tetapi sekarang mengutamakan anjing liar dan anak anjing yang prediksikan belum
kena vaksin.
Setelah seluruh anjing dan anak anjing terjangkau vaksin rabies, petugas di delapan kabupaten
dan satu kota di Bali kemudian menyasar anjing rumahan, yang juga jelas ada pemilik dan yang
merawatnya.


Putu Merta Sekdes Pikat menjelaskan, petugas di lapangan senantiasa masih menghadapi kendala
dalam melakukan vaksinasi rabies antara lain masih banyaknya anjing yang dibiarkan
berkeliaran oleh pemiliknya dan sulit ditangkap.
Selain itu, ia menyatakan, di daerah pegunungan dan perbukitan juga masih banyak anjing liar.
Untuk itu sangat diharapkan dukungan dan peranserta masyarakat untuk menyukseskan
vaksinasi tahap selanjutnya dengan harapan mampu menjangkau seluruh populasi anjing.
Vaksinasi kali ini juga menekankan pada anak anjing dengan harapan sejak awal sudah
mendapatkan perlindungan dan kekebalan. Anak anjing usia dua minggu pun sudah bisa
divaksin, dengan harapan mampu mempercepat Bali bebas rabies.(@merta81)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

NAMA - NAMA BINATANG DALAM BAHASA BALI

Adan-adan buron 1.    Panak Jaran madan bebedag 2.    Panak kambing madan wiwi 3.    Panak meng madan tai 4.    Panak bojog madan apa 5.    Panak sampi madan godel 6.    Panak bebek madan memeri 7.    Panak siap madan pitik 8.    Panak bikul madan nyingnying 9.    Panak bangkung madan kucit 10.    Panak cicing madan kuluk/konyong 11.    Panak kakul madan picipici 12.    Panak penyu madan tukik 13.    Inan lindung madan kodes 14.    Panak capung madan blauk 15.    Celeng ane kaliwat wayah kanti pesu caling madan bangkal 16.    Inan pitike madan pangina 17.    siap ane muani suba wayah madan manuk 18.    yuyu di pasihe madan cangking 19.    kakul di pasihe madan omang-omang 20. Pa nak Maca...

Perjalanan Diri

 Perjalanan menuju Harmonisasi Diri  1. #SUGIHAN_TENTEN #Buda_Pon_Sungsang ,.Disebut Sugihan Tenten karena merupakan hari Ngentenin atau  Memperingatkan, mengingatkan umat manusia bahwa sebelum Kemenangan Dharma tiba, Sang Bhuta Tiga akan hadir untuk menggoda umat manusia. 2. #SUGIHAN_JAWA   #Wrahaspati_Wage_Sungsang disebut SUGIHAN JAWA berasal dari dua kata ;      SUGI  memiliki arti bersih, suci.      JAWA ( Jaba ) yang artinya luar.  Sugihan Jawa adalah hari sebagai Pabersihan /Penyucian segala sesuatu yang berada di luar diri manusia (Bhuana Agung).  Pada hari ini melaksanakan upacara yang disebut #Mererebu atau #Mererebon. Upacara Ngerebon ini dilaksanakan dengan tujuan untuk Nyomia / menetralisir segala sesuatu yang Negatif yang berada pada Bhuana Agung disimbolkan dengan pembersihan Sanggah /Merajan, dan Rumah.  3. #SUGIHAN_BALI #Sukra_Kliwon_Sungsang disebut Sugihan Bali memiliki makna yaitu penyucian/pembers...

NAMA - NAMA BHUTA KALA

Menurut Lontar Siwa Gama, kata Bhuta berasal dari suku “BHU” yang berarti menjadi, ada, gelap, berbentuk, mahluk. Kemudian berkembang menjadi “BHUTA” yang artinya telah diwujudkan. Sedangkan untuk kata “KALA”, berarti energi, waktu. Sehingga kata BHUTA KALA artinya adalah energi yang timbul dan mengakibatkan kegelapan. Bhuta Kala sering diwujudkan dalam bentuk iblis dengan rupa menyeramkan . Dalam Lontar Purwa Bhumi Kemulan, disebutkan nama-nama Bhuta Kala yang diciptakan dari yoga Bhatari Durga yang menghuni seluruh tempat, antara lain : . - Singha Kala di tanah - Kala Wisesa di langit - Bhuta Lamis di batu - Wisnu Pujut di malam hari - Bangbang Pita di siang hari - Kala Nundang di jalan - DoraKala di pintu gerbang - Hyang Maraja di halaman - Bhuta suci di sanggar - Bhuta Sayah di Bale agung - Kala Graha di Kuburan - Bhuta Ngadang di persimpangan jalan - Kala Dungkang di bebaturan - Bhuta Duleg di bawah tempat tidur - Bhuta Ndelik di bilah-bilah bambu galaran - Bh...