Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Jenis Pemangku

Mangde wenten anggen sesuluh.. JENIS  PEMANGKU Menurut Lontar Raja Purana Gama. Ekajati yang tergolong pamangku dibedakan jenisnya, sesuai dengan tempat dan kedudukannya, dimana beliau ini melaksanakan tugasnya, yaitu: 1. Pamangku Kahyangan (Pemangku Kusuma Dewa) Pamangku Kahyangan adalah Pamangku yang bertugas pada Kahyangan yang meliputi Kahyangan Tiga, Kahyangan Jagat maupun Sad Kahyangan. Masing-¬masing pura ini memiliki seorang atau lebih Pamangku pemucuk dan mengemban tugas dan bertanggung jawab terhadap segala kegiatan pada pura yang, diemongnya. Selain itu memahami tentang keberadaan pura serta upacara dan upakara yang semestinya dilaksanakan. Pemangku tersebut sering juga disebut Mangku Gde/Mangku Pemucuk. Seperti Pemangku Desa, Dalem, Puseh serta sesungsungan desa lainnya, Kahyangan Jagat serta. Dangkahyangan. 2. Pamangku Pamongomong (Pembantu Pemangku Kusuma Dewa) Pamangku Pamongmomg juga disebut dengan sebutan Jro Bayan, atau dengan sebutan Mangku alit, yang mem...

HEWAN APA YANG PALING IKLAS?

HEWAN APA YANG PALING IKHLAS ? Waktu pelajaran sekolah dulu guru saya pernah bertanya pada murid-murid satu kelas, " Sebutkan hewan-hewan yang dengan ikhlas membantu manusia ?!  " teman-teman pun menjawab bergiliran, ada yang menyebut Kerbau yang sudah membantu petani membajak sawah, lalu kuda yang membantu menarik delman, beberapa lainnya menyebut gajah, sapi dan lain sebagainya. Apakah jawabannya sepenuhnya benar? Apakah kenyataanya benar begitu ? Padahal Kerbau belum tentu mau membajak sawah kalau saja mereka tidak dicambuk, mereka bahkan akan lebih memilih lari dan kabur andai dinding hidungnya tidak dilobangi dan diberi tali pengikat. Kuda pun demikian, andai tubuhnya tidak dipenuhi tali kekang dan sering dicambuk belum tentu ia mau menarik delman di jalanan aspal yang keras dan panas yang juga sering menyakiti persendian kakinya. Kesimpulannya hewan-hewan yang disebutkan diatas belum tentu ikhlas membantu manusia, mereka melakukan itu karena takut pada kekerasan ya...

Mantra Mesaiban atau Ngejot

"MANTRA MASAIBAN /NGEJOT" Semoga bermanfaat bagi semeton Hindu tatkala ngaturang saiban/ngejot. DAPUR TEMPAT BERAS: Om Sri Dewya Namah Svaha. TUNGKU/JALIKAN/KOMPOR: Om Sanghyang Tri Ageni Ya Namah Svaha. TEMPAT AIR/GENTONG: Om Gangga Dewya Namah Svaha. PELANGKIRAN: Om Om Dewa Datta Ya Namah Svaha. SUMUR: Om Ung Visnu Ya Namah Svaha. KEMULAN/RONG TIGA. Om Ang Ung Mang Paduka Guru Ya Namah Svaha. TAKSU: Om Ang Ung Mang Paduka Guru Ya Namah Svaha. SRI SEDANA: Om Kuwera Dewa Ya Namah Svaha. TUGU CAPAH: Om Sanghyang Durga Maya Ya Namah. PENGLURAH: Om Anglurah Agung Begawan Penyarikan Ya Namah Svaha. TUGU PENUNGGUN KARANG: Om Ang Ung Mang Paduka Guru Ya Namah Svaha. PANGIJENG: Om Sanghyang Indra Belaka Ya Namah Svaha. PENGADANG-ADANG: Om Sang Maha Kala, Nandi Kala Boktya Namah. PINTU MASUK: Om Sang Hana Dora Kala Ya Namah. TEMPAT ARI-ARI: Ih, Anta, Preta, Bhuta, Kala Dengen Ya Namah. #PANGSINGMULAKETO

Workshop Pembinaan Kerukunan Intern Umat Beragama

Klungkung (2/7/18), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klungkung membuka secara resmi kegiatan workshop pembinaan kerukunan intern umat hindu se Kabupaten klungkung yang di selenggarakan oleh Kemenag Kabupaten Klungkung bertempat di Aula setempat. Workshop Kerukunan Intern Umat Hindu Kab. klungkung dilaksanakan selama 1 (satu) hari tanggal 2 Juli 2018 di ikuti 100 orang peserta se Kabupaten Klungkung. Ida Bagus Made Oka Yusa Manuaba dalam sambutannya menyampaikan Kerukunan Intern Umat Beragama merupakan pondasi penting yang mesti lebih dulu di bangun. dikuatkan dan di perkokoh dalam rangka mewujudkan kerukunan eksternal baik dengan umat agama lain maupun pemerintah. hal ini disebabkan antara manusia yang satu dengan yang lain memiliki banyak perbedaan. jadi meskipun sama sama menganut agama hindu belum tentu mempunyai pendapat yang sama dalam menyikapi sesuatu. Kerukunan intern juga tak lepas dari sejumlah dinamika seperti multikulturalisme, kelembagaan maupun antar toko...