Langsung ke konten utama

NAFSU DUNIAWI

Aku adalah merupakan bagian dari sekian banyak orang yg selalu mengharapkan bisa memperoleh seluruh kesenangan duniawi yg tanpa adanya kerisauan pada diri sendiri.


Pada suatu ketika ada seseorang memberitahu atau mengajariku tentang suatu cara untuk mengejar semua ambisi dan kehendak, Dan saat itu pula aku baru bisa merasakan memperoleh pelepasan kerisauan diri.
Kalau aku pikir diriku sendiri, adalah orang yg  tidak pernah berpikir panjang dan selalu mempercayai apa yg aku dengar, sehingga pada akhirnya aku terjatuh ke jalan yg sesat.

Dalam penglihatanku, banyak juga orang yg seperti diriku, yg selalu mengejar kesenangan dan kenikmatan hidup, apakah ini salah?

Ternyata tujuanku dan mereka sama, namun jalan untuk mencapainya berbeda, dengan jalannya masing-masing, aku dan mereka dapat membuat diri merasa harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menikmati hidup, dan harap dimaklumi saja.

Pernah aku mendengar ada pertanyaan, "Apakah menikmati hidup adalah harapan tertinggi bisa dimiliki seseorang?

Benarkah tindakan mengejar ambisi dan keinginan secara membabi buta dapat digolongkan kedalam pola hidup yg sehat?.

Apakah nafsu dan keinginan pribadi dapat dianggap sebagai sesuatu yg suci?".

Di dalam sebuah proses kehidupanku pada kenyataannya, membiarkan diri sendiri terjerat nafsu duniawi tidak akan pernah bisa memberikan kebahagiaan yg sesungguhnya.

Aku pikir malah sebaliknya, nafsu duniawi akan menyebabkan aku menjadi malas, serakah yg tidak ada batasnya dan yg pasti akan mengundang para iblis menuntun diriku menuju ke arah jalan yg sesat.

Ada seorang tetua memberikanku sebuah nasihat yg sangat baik, "Nafsu dan ambisi manusia tidak akan pernah mencapai titik kepuasan, oleh karena itu jika kamu tidak mengontrolnya dengan baik, maka dirimu sendiri yg akan terperosok dalam kehancuran.

Nafsu dan ambisiku tidak bisa memperoleh kebebasan, nafsu dan ambisiku sama seperti tali jaring yg mengurung diriku, semakin aku bernafsu, jaring itu akan semakin kuat mengikat diriku".

Sebuah catatan untuk diriku sendiri,
Jika aku ingin memperoleh pelepasan sejati, aku tidak boleh membiarkan nafsu duniawi menguasai jiwaku.

Dengan mengekang nafsu duniawi, mungkin saja aku akan mampu mengurangi atau bahkan memotong tali jaring kesesatan yg mengikat diriku hingga putus.

RAHAYU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NAMA - NAMA BINATANG DALAM BAHASA BALI

Adan-adan buron 1.    Panak Jaran madan bebedag 2.    Panak kambing madan wiwi 3.    Panak meng madan tai 4.    Panak bojog madan apa 5.    Panak sampi madan godel 6.    Panak bebek madan memeri 7.    Panak siap madan pitik 8.    Panak bikul madan nyingnying 9.    Panak bangkung madan kucit 10.    Panak cicing madan kuluk/konyong 11.    Panak kakul madan picipici 12.    Panak penyu madan tukik 13.    Inan lindung madan kodes 14.    Panak capung madan blauk 15.    Celeng ane kaliwat wayah kanti pesu caling madan bangkal 16.    Inan pitike madan pangina 17.    siap ane muani suba wayah madan manuk 18.    yuyu di pasihe madan cangking 19.    kakul di pasihe madan omang-omang 20. Pa nak Maca...

Perjalanan Diri

 Perjalanan menuju Harmonisasi Diri  1. #SUGIHAN_TENTEN #Buda_Pon_Sungsang ,.Disebut Sugihan Tenten karena merupakan hari Ngentenin atau  Memperingatkan, mengingatkan umat manusia bahwa sebelum Kemenangan Dharma tiba, Sang Bhuta Tiga akan hadir untuk menggoda umat manusia. 2. #SUGIHAN_JAWA   #Wrahaspati_Wage_Sungsang disebut SUGIHAN JAWA berasal dari dua kata ;      SUGI  memiliki arti bersih, suci.      JAWA ( Jaba ) yang artinya luar.  Sugihan Jawa adalah hari sebagai Pabersihan /Penyucian segala sesuatu yang berada di luar diri manusia (Bhuana Agung).  Pada hari ini melaksanakan upacara yang disebut #Mererebu atau #Mererebon. Upacara Ngerebon ini dilaksanakan dengan tujuan untuk Nyomia / menetralisir segala sesuatu yang Negatif yang berada pada Bhuana Agung disimbolkan dengan pembersihan Sanggah /Merajan, dan Rumah.  3. #SUGIHAN_BALI #Sukra_Kliwon_Sungsang disebut Sugihan Bali memiliki makna yaitu penyucian/pembers...

NAMA - NAMA BHUTA KALA

Menurut Lontar Siwa Gama, kata Bhuta berasal dari suku “BHU” yang berarti menjadi, ada, gelap, berbentuk, mahluk. Kemudian berkembang menjadi “BHUTA” yang artinya telah diwujudkan. Sedangkan untuk kata “KALA”, berarti energi, waktu. Sehingga kata BHUTA KALA artinya adalah energi yang timbul dan mengakibatkan kegelapan. Bhuta Kala sering diwujudkan dalam bentuk iblis dengan rupa menyeramkan . Dalam Lontar Purwa Bhumi Kemulan, disebutkan nama-nama Bhuta Kala yang diciptakan dari yoga Bhatari Durga yang menghuni seluruh tempat, antara lain : . - Singha Kala di tanah - Kala Wisesa di langit - Bhuta Lamis di batu - Wisnu Pujut di malam hari - Bangbang Pita di siang hari - Kala Nundang di jalan - DoraKala di pintu gerbang - Hyang Maraja di halaman - Bhuta suci di sanggar - Bhuta Sayah di Bale agung - Kala Graha di Kuburan - Bhuta Ngadang di persimpangan jalan - Kala Dungkang di bebaturan - Bhuta Duleg di bawah tempat tidur - Bhuta Ndelik di bilah-bilah bambu galaran - Bh...