Langsung ke konten utama

API RAHASIA DIRI

Sekilas cerita berkenaan api rahasia di dalam diri yang mesti dinyalakan melalui laku mengadakan Homa Dyatmika di dalam tubuh. Ritual tubuh ini sangat penting dilakukan, sebab kemajuan spiritual seseorang sangat bergantung pada seberapa besar nyala api tersebut dapat dikobarkan pada tungku api rahasia diri yang disebut Nabhi.


Olehnya hal yang pertama dilakukan agar nyala api rahasia atau Gni Rahasya itu menyala hebat, yakni dengan menempatkan Hyang Nadhiswari, Hyang Mahakala dan Hyang Mahadewa pada tiga tempat rahasia di sudut pahoman atau tungku rahasia tersebut. Maka, penempatan ini akan membentuk Kamala Mandala yang menyerupai bentuk segitiga, dan di dalamnyalah api rahasia tersebut siap dinyalakan.
.
Api rahasia ini sangatlah halus, dan tatkala menyala maka api ini akan dapat membakar segala kekotoran batin dan racun-racun yang dibawa oleh makanan. Pun demikian tiga jenis penyakit, seperti Adidaiwika (fisik), Adibautika (mental) dan Adyatmika (penyakit spiritual) akan dibakar oleh api halus yang memenuhi tungku api sampai menjadi abu. Kemudian, nyala api yang halus akan naik melalui Sanghyang Tri Nadi/Tri Wreti, dan ketika api ini melewati tiga nadi tersebut maka nafas akan semakin deras, kuat, pelan dan dalam sehingga aliran darah pun turut menjadi deras serta cara kerja organ akan baik--seimbang.
.
Setelah api itu menyala dan naik melalui Tri Wreti/Nadi, maka persembahkanlah pada api kayu bakar yang menumpuk pada tubuh. Ada tiga tumpukan kayu bakar di dalam tubuh, yakni sifat-sifat dari Satwa (keterikatan akan kebaikan), sifat dari Rajah (hal-hal yang berhubungan dengan emosional) dan Tamah (hal-hal yang berhubungan dengan kebodohan). Dan, semua itu mesti dihaturkan pada Gni Rahsya yang menyala hebat.
.
Setelah tumpukan kayu bakar diri dipersembahkan, maka tuangkan pada tungku api dalam diri berupa daun persembahan, yakni berupa karma atau tindakan, biji-bijian atau  kekeruhan hati, dan buah dari segala pala karma atau hasil tindakan yang kita lakukan, baik dalam pikiran, ucapan dan tindakan. Ketika semua telah terbakar, maka semakin jernilah kobaran atau nyala api tersebut--merambat naik pula dengan halusnya melalui Tri Wreti/Nadi.
.
Selanjutnya abu dari hasil pembakaran itu mesti dihanyutkan melalui Tirtha Amertha yang ada pada mangkok kepala yang belum terbuka. Olehnya, tatkala semuanya sudah terbakar maka mangkok kepala mesti dibuka dengan cara rahasia melalui dua lubang hidung kiri dan kanan serta tuntun Tirtha ini untuk menghanyutkan abu sisa hasil pembakaran, dan lantunkan Puja Dyatmika sehingga Tirtha bisa sampai di tengah nyala api yang berkobar.
.
Sebelum homa diakhiri, maka persembahkan dupa dyatmika.

#OngRahayu
#TantraSastraNusantara
#HomaAdyatmika
#KamalaKundaRahasya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NAMA - NAMA BINATANG DALAM BAHASA BALI

Adan-adan buron 1.    Panak Jaran madan bebedag 2.    Panak kambing madan wiwi 3.    Panak meng madan tai 4.    Panak bojog madan apa 5.    Panak sampi madan godel 6.    Panak bebek madan memeri 7.    Panak siap madan pitik 8.    Panak bikul madan nyingnying 9.    Panak bangkung madan kucit 10.    Panak cicing madan kuluk/konyong 11.    Panak kakul madan picipici 12.    Panak penyu madan tukik 13.    Inan lindung madan kodes 14.    Panak capung madan blauk 15.    Celeng ane kaliwat wayah kanti pesu caling madan bangkal 16.    Inan pitike madan pangina 17.    siap ane muani suba wayah madan manuk 18.    yuyu di pasihe madan cangking 19.    kakul di pasihe madan omang-omang 20. Pa nak Maca...

Perjalanan Diri

 Perjalanan menuju Harmonisasi Diri  1. #SUGIHAN_TENTEN #Buda_Pon_Sungsang ,.Disebut Sugihan Tenten karena merupakan hari Ngentenin atau  Memperingatkan, mengingatkan umat manusia bahwa sebelum Kemenangan Dharma tiba, Sang Bhuta Tiga akan hadir untuk menggoda umat manusia. 2. #SUGIHAN_JAWA   #Wrahaspati_Wage_Sungsang disebut SUGIHAN JAWA berasal dari dua kata ;      SUGI  memiliki arti bersih, suci.      JAWA ( Jaba ) yang artinya luar.  Sugihan Jawa adalah hari sebagai Pabersihan /Penyucian segala sesuatu yang berada di luar diri manusia (Bhuana Agung).  Pada hari ini melaksanakan upacara yang disebut #Mererebu atau #Mererebon. Upacara Ngerebon ini dilaksanakan dengan tujuan untuk Nyomia / menetralisir segala sesuatu yang Negatif yang berada pada Bhuana Agung disimbolkan dengan pembersihan Sanggah /Merajan, dan Rumah.  3. #SUGIHAN_BALI #Sukra_Kliwon_Sungsang disebut Sugihan Bali memiliki makna yaitu penyucian/pembers...

NAMA - NAMA BHUTA KALA

Menurut Lontar Siwa Gama, kata Bhuta berasal dari suku “BHU” yang berarti menjadi, ada, gelap, berbentuk, mahluk. Kemudian berkembang menjadi “BHUTA” yang artinya telah diwujudkan. Sedangkan untuk kata “KALA”, berarti energi, waktu. Sehingga kata BHUTA KALA artinya adalah energi yang timbul dan mengakibatkan kegelapan. Bhuta Kala sering diwujudkan dalam bentuk iblis dengan rupa menyeramkan . Dalam Lontar Purwa Bhumi Kemulan, disebutkan nama-nama Bhuta Kala yang diciptakan dari yoga Bhatari Durga yang menghuni seluruh tempat, antara lain : . - Singha Kala di tanah - Kala Wisesa di langit - Bhuta Lamis di batu - Wisnu Pujut di malam hari - Bangbang Pita di siang hari - Kala Nundang di jalan - DoraKala di pintu gerbang - Hyang Maraja di halaman - Bhuta suci di sanggar - Bhuta Sayah di Bale agung - Kala Graha di Kuburan - Bhuta Ngadang di persimpangan jalan - Kala Dungkang di bebaturan - Bhuta Duleg di bawah tempat tidur - Bhuta Ndelik di bilah-bilah bambu galaran - Bh...