Langsung ke konten utama

Meditasi Bhaerawa

 *MENGAPA TAKUT BERMEDITASI BHAERAWA* ?


" PENDAYAGUNAAN ajaran BHAERAWA "

Seorang pemuja Bhaerawa memiliki 3 urutan tahap dalam proses mendayagunakan ajaran Bhaerawa dalam dirinya yaitu :

1. Pariyati Bhaerawa.

Artinya adalah mempelajari teori-teori ajaran Bhaerawa.


2. Patipatti Bhaerawa.

Artinya adalah mempraktekkan teori ajaran Bhaerawa yang telah dipelajarinya tersebut dengan cara menyebarkan ajaran Cinta Kasih (moralitas) dan Samadhi (meditasi).


3. Pativedha Bhaerawa.

Artinya adalah memperoleh hasil dari mempraktekkan teori ajaran Bhaerawa tersebut berupa :

- kebahagiaan.

- kebijaksanaan.

- kedamaian batin.

- kesehatan jasmani.

- pencapaian Kebebasan Jiwa ( ini yang paling utama dan paling berharga ).

- dll.


Di sini terlihat bahwa pelaksanaan meditasi secara Bhaerawa harus diawali dengan mengerti terlebih dahulu teori-teori ajaran Bhaerawa paling tidak dasar-dasarnya.

Tanpa memahami dasar-dasar ajaran Bhaerawa, maka sudah dapat dipastikan meditasi yang dilakukan akan tersesat jalannya.


B. SAMADHI

Samadhi berarti pemusatan pikiran pada satu objek.


Samadhi ada dua (2) macam yaitu :

1. Miccha Samadhi.

Samadhi ( meditasi ) yang dapat memperbesar kekotoran batin.

Contohnya : meditasi untuk mencari kekayaan, melakukan "pelet" terhadap orang tertentu, dll.


2. Samma Samadhi.

Samadhi ( meditasi ) yang dapat menghilangkan / mengendapkan kekotoran batin.


Ada dua (2) jenis Samma Samadhi :

1. Bhaerawa Bhavana.

Meditasi untuk mengembangkan pandangan terang.

Pencapaian tertinggi dari meditasi ini adalah pencapaian Kebebasan.


2. Samatha Bhavana.

Meditasi untuk mengembangkan ketenangan batin.

Pencapaian tertinggi dari meditasi ini adalah pencapaian Siddhi.


Objek meditasi Samatha Bhavana ada 40 macam yang salah satunya adalah meditasi dengan objek napas keluar masuk melalui lubang hidung ( Anapanasati ).


Ada 5 macam rintangan dari dalam batin ( Nivarana ) yang akan menghambat kemajuan  meditasi Samatha Bhavana yaitu :

a. Kamachanda ( nafsu keinginan ).

b. Byapada ( kemauan jahat ).

c. Thina-middha ( kemalasan dan kelelahan ).

d. Uddhacca-kukkucca ( kegelisahan dan kekhawatiran ).

e. Vicikiccha ( keragu-raguan ).


Ada 10 macam gangguan dari luar batin ( Palibodha ) yang akan menghambat kemajuan meditasi Samatha Bhavana yaitu :

a. Avasa ( tempat tinggal ).

b. Kula ( pembantu / orang yang bertanggung jawab ).

c. Labha ( keuntungan ).

d. Gana ( murid / teman ).

e. Kamma ( pekerjaan ).

f. Addhana ( perjalanan ).

g. Ñati ( orangtua, keluarga, dan saudara ).

h. Abadha ( penyakit ).

i. Gantha ( pelajaran ).

j. Iddhi ( kekuatan gaib ).


Sehubungan dengan era globalisasi yang ada pada saat ini maka informasi apapun yang benar ataupun yang salah dapat dengan cepat diterima oleh seseorang melalui akses media sosial internet.

Hal ini membutuhkan kecermatan dari seseorang dalam menyerap informasi tersebut sehingga tidak masuk informasi yang keliru / salah termasuk juga dalam menerima informasi tentang tatacara meditasi.

Namun demikian bagi seseorang yang telah melewati proses tahapan Pariyati Bhaerawa pasti akan terjamin untuk dapat menyerap informasi yang benar sesuai dengan ajaran Bhaerawa serta menghalau informasi yang tidak sesuai dengan ajaran Bhaerawa.


Cara yang paling mudah untuk mengukur apakah meditasi kita berada dalam jalur yang benar atau bukan adalah dengan pedoman sebagai berikut :

1. Jika setelah dalam kurun waktu tertentu kita melakukan meditasi kemudian diri kita berubah menjadi lebih pemarah, pembenci, serakah, iri hati, tidak tentram, mungkin juga ada yang kesehatan jasmani atau batin menjadi terganggu, dll artinya diri kita telah melakukan meditasi yang tidak sesuai dengan ajaran Bhaerawa ( Miccha Samadhi ).

Jika kita melihat fenomena seperti ini pada diri kita sendiri, maka segeralah kita introspeksi diri dan cari kesalahan yang telah kita lakukan dalam meditasi.


2. Jika setelah dalam kurun waktu tertentu kita melakukan meditasi kemudian kita berubah menjadi lebih penyabar, welas asih, tidak materialistis, cinta kasih, tentram, damai, mungkin juga dengan kesehatan jasmani atau batin yang senantiasa prima, dll artinya kita telah melakukan meditasi yang sesuai dengan ajaran Bhaerawa ( Samma Samadhi ).

Jika kita melihat fenomena seperti ini pada diri kita sendiri, maka kita harus melanjutkan metoda meditasi yang telah kita lakukan karena kita telah berada pada jalur yang benar.


C. BONUS MEDITASI

Dalam perjalanan meditasi Samma Samadhi pastinya akan sering kali kita bertemu dengan Bonus Meditasi.

Kita dapat menikmati sejenak Bonus Meditasi yang kita jumpai karena hal ini merupakan hasil jerih payah kita juga dalam melakukan meditasi.

Hanya saja jangan sampai terpaku ke dalam Bonus Meditasi ini karena bukanlah tujuan sebenarnya dari meditasi Bhaerawa yang tujuan akhir adalah pencapaian Kebebasan Jiwa.

Setelah dinikmati sesaat maka segera abaikan Bonus Meditasi yang muncul tersebut karena kelak di depan jalan masih akan banyak Bonus Meditasi yang jauh lebih spektakuler yang akan kita temukan.


Beberapa Bonus Meditasi misalnya :

1. Merasa kegembiraan yang luar biasa.

2. Tubuh kita dapat melakukan Self Healing sendiri.

3. Titik-titik cakra pada tubuh kita akan terbuka dengan sendirinya.

4. Memperoleh kekuatan gaib ( Abhinna ).

5. Dapat berkomunikasi dengan dewa-dewi.

6. Memiliki firasat dan hati nurani yang lebih tajam.

7. Dll.


D. KONTAMINASI DALAM MEDITASI.

Dari perkembangan media sosial ditambah dengan keinginan si meditator yang ingin serba instan dan cepat untuk dapat menguasai kemampuan meditasi pada dirinya menyebabkan muncul banyak meditasi Bhaerawa yang terkontaminasi dari luar ajaran Bhaerawa yang di balik semua itu hanyalah untuk kepentingan materialistis semata.


Beberapa contoh praktek meditasi yang bukan dan tidak diajarkan oleh Bhaerawa adalah :

1. Meditasi dengan pembukaan cakra.

2. Sebelum memulai suatu tahapan meditasi dengan didahului oleh ritual pembersihan diri.

3. Membayar sejumlah biaya tertentu untuk dapat menguasai ataupun memperoleh suatu hasil dari meditasi.

( Patut diingat bahwa tidak ada sepeser uang pun atau setitik benda pun yang digunakan untuk membayar sebagai imbal balik apa yang diajarkan oleh Bhaerawa.

Para Guru Bhaerawa pasti menolak pemberian dana uang kepada diri-Nya karena si pemberi mengharapkan agar setelah dirinya memberikan dana uang kepada Guru kemudian Guru memberikan imbalan berupa uraian ajaran Bhaerawa kepadanya.)

4. Meditasi untuk penyembuhan penyakit.

5. Meditasi untuk memperoleh kekayaan / jabatan.

6. Meditasi untuk melakukan "pelet" terhadap seseorang.

7. Dll.


E. TAKHYUL MEDITASI.

Seseorang pemuja Bhaerawa yang tekun melakukan meditasi Samma Samadhi akan memiliki kemampuan batin yang luar biasa.

Dapat kita bayangkan jika ada 10 orang yang seperti itu, 100 orang, 1.000 orang, 10.000 orang, ataupun banyak orang yang secara bersama-sama melakukan meditasi maka hasilnya akan di luar kemampuan otak manusia untuk mencerna.


Ironisnya yang mungkin karena dilandasi dengan tujuan tertentu, mereka yang memahami betul akan kedahsyatan meditasi Samma Samadhi / Bhaerawa Samadhi ini kemudian melakukan berbagai cara untuk menghambat orang lain agar tidak dapat memiliki kemampuan yang luar biasa ini.


Umumnya ancaman yang sering dilontarkan untuk menakut-nakuti seseorang dalam melakukan meditasi adalah sebagai berikut :

1. Meditasi dapat membuat orang menjadi gila atau terganggu pikirannya.

2. Meditasi dapat membuat munculnya penyakit dalam dirinya.

3. Jangan bermeditasi jika tidak ada guru pembimbing.

4. Meditasi tidak boleh dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

5. Wanita sedang menstruasi tidak boleh meditasi.

6. Untuk meditasi harus mengkonsumsi makanan tertentu dan tidak boleh mengkonsumsi makanan tertentu.

7. Meditasi harus di tempat tertentu.

8. Meditasi tidak boleh di kamar tidur.

9. Meditasi dapat mengundang setan / iblis / hantu / jin / dll.

10. Meditasi dapat kerasukan dewa / setan.

11. Dll.


Semua hal tersebut di atas tidak lain adalah untuk menghambat serta menakut-nakuti seseorang yang memang masih awam dalam meditasi agar berpikir ulang untuk melakukan meditasi.


Dan yang paling parah justru pemuja Bhaerawa yang sebetulnya merupakan pemilik dari metoda meditasi sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Bhaerawa justru menjadi orang yang takut untuk melakukan meditasi.


F. KESIMPULAN

Meditasi yang diajarkan oleh Bhaerawa adalah meditasi yang hasilnya sangat dahsyat dan spektakuler.

Saya berani mengatakan bahwa sepanjang anda mempelajari terlebih dahulu pokok-pokok dasar ajaran Bhaerawa sehingga anda benar melakukan Samma Samadhi ( bukan Miccha Samadhi ), maka anda akan aman-aman saja tanpa ada resiko maupun akibat negatif yang akan terjadi pada diri anda.


Janganlah takut melakukan meditasi Bhaerawa seorang diri karena meditasi yang diajarkan oleh Bhaerawa adalah meditasi yang terjamin keamanannya.

Ajaran Bhaerawa tidak pernah memberikan ajaran yang dapat mencelakakan makhluk hidup lainnya meskipun sekecil apapun.


_*ONG BHAERAWA YA NAMAH*_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NAMA - NAMA BINATANG DALAM BAHASA BALI

Adan-adan buron 1.    Panak Jaran madan bebedag 2.    Panak kambing madan wiwi 3.    Panak meng madan tai 4.    Panak bojog madan apa 5.    Panak sampi madan godel 6.    Panak bebek madan memeri 7.    Panak siap madan pitik 8.    Panak bikul madan nyingnying 9.    Panak bangkung madan kucit 10.    Panak cicing madan kuluk/konyong 11.    Panak kakul madan picipici 12.    Panak penyu madan tukik 13.    Inan lindung madan kodes 14.    Panak capung madan blauk 15.    Celeng ane kaliwat wayah kanti pesu caling madan bangkal 16.    Inan pitike madan pangina 17.    siap ane muani suba wayah madan manuk 18.    yuyu di pasihe madan cangking 19.    kakul di pasihe madan omang-omang 20. Pa nak Maca...

Perjalanan Diri

 Perjalanan menuju Harmonisasi Diri  1. #SUGIHAN_TENTEN #Buda_Pon_Sungsang ,.Disebut Sugihan Tenten karena merupakan hari Ngentenin atau  Memperingatkan, mengingatkan umat manusia bahwa sebelum Kemenangan Dharma tiba, Sang Bhuta Tiga akan hadir untuk menggoda umat manusia. 2. #SUGIHAN_JAWA   #Wrahaspati_Wage_Sungsang disebut SUGIHAN JAWA berasal dari dua kata ;      SUGI  memiliki arti bersih, suci.      JAWA ( Jaba ) yang artinya luar.  Sugihan Jawa adalah hari sebagai Pabersihan /Penyucian segala sesuatu yang berada di luar diri manusia (Bhuana Agung).  Pada hari ini melaksanakan upacara yang disebut #Mererebu atau #Mererebon. Upacara Ngerebon ini dilaksanakan dengan tujuan untuk Nyomia / menetralisir segala sesuatu yang Negatif yang berada pada Bhuana Agung disimbolkan dengan pembersihan Sanggah /Merajan, dan Rumah.  3. #SUGIHAN_BALI #Sukra_Kliwon_Sungsang disebut Sugihan Bali memiliki makna yaitu penyucian/pembers...

NAMA - NAMA BHUTA KALA

Menurut Lontar Siwa Gama, kata Bhuta berasal dari suku “BHU” yang berarti menjadi, ada, gelap, berbentuk, mahluk. Kemudian berkembang menjadi “BHUTA” yang artinya telah diwujudkan. Sedangkan untuk kata “KALA”, berarti energi, waktu. Sehingga kata BHUTA KALA artinya adalah energi yang timbul dan mengakibatkan kegelapan. Bhuta Kala sering diwujudkan dalam bentuk iblis dengan rupa menyeramkan . Dalam Lontar Purwa Bhumi Kemulan, disebutkan nama-nama Bhuta Kala yang diciptakan dari yoga Bhatari Durga yang menghuni seluruh tempat, antara lain : . - Singha Kala di tanah - Kala Wisesa di langit - Bhuta Lamis di batu - Wisnu Pujut di malam hari - Bangbang Pita di siang hari - Kala Nundang di jalan - DoraKala di pintu gerbang - Hyang Maraja di halaman - Bhuta suci di sanggar - Bhuta Sayah di Bale agung - Kala Graha di Kuburan - Bhuta Ngadang di persimpangan jalan - Kala Dungkang di bebaturan - Bhuta Duleg di bawah tempat tidur - Bhuta Ndelik di bilah-bilah bambu galaran - Bh...