Sebelum seseorang belajar Ilmu Liak terlebih dahulu harus diketahui otonan orang tersebut (hari lahir versi Bali) hal ini sangat penting, agar murid tidak celaka oleh ilmu itu sendiri.
Setelah diketahui barulah proses belajar Ngeliak dimulai. Dimana, pertama-tama murid harus mewinten Brahma Widya, dalam bahasa lontar Ngerangsukang Kawisesan dan hari baikpun tentunya dipilih oleh sang nabe (guru).
.
Tahap dasar murid diperkenalkan dengan Aksara Wayah (Modre), dalam hal ini aksara tersebut tidak bisa dieja karena merupakan aksara baku. Selajutnya murid di-rajah pada seluruh tubuh dari atas sampai bawah oleh sang guru, hal ini dilakukan di Setra pada saat hari Kajeng Kliwon Enyitan.
.
Pertama murid diajarkan untuk "nyungsang idep" yaitu membalikan pikiran, semua hal yang tidak baik harus dipikirkan menjadi suatu yang baik, begitu juga sebaliknya, biasanya ritual ini dilakukan dengan mencolek kotoran ayam dan menghirup baunya, ritual ini dikenal dengan istilah "nyolek-nyolek tain belek", bila bau kotoran ayam tersebut lama-kelamaan menjadi harum bagi pelaku, maka ia sudah lulus tingkat pertama. Proses lainnya adalah menjilati "bungut pawon"/ tungku perapianan dan sebagainya.
.
Selesai dari proses ini, barulah sang murid sah menjadi Leak bagi sang guru dan ia akan melakukan ritual di Setra dengani sarana sanggah cucuk dan beberapa sesajen.
.
Ada 5 sumpah yang harus ditaati dalam belajar Ngeliak, ialah :
1. Hormat dan taat dengan ajaran yang diberikan oleh guru.
2. Selalu melakukan ajapa-ajapa untuk menyembah Siwa dan Dhurga dalam bentuk Ilmu Kawisesan (Sakti).
3. Tidak boleh pamer kalau tidak kepepet dan selalu menjalankan Dharma (kebaikan).
4. Tidak boleh makan daging kaki empat, tidak boleh berhubungan intim dengan orang selain pasangan alias berzinah.
5. tidak boleh menyakiti atau dengan cara apapun melalui ilmu yang dipelajari.
.
Mungkin karena peraturani Nomor 4 ini yang paling ditakuti, maka dahulu dikatakan kebanyakan ilmu leak dipelajari oleh kaum perempuan, sebab kaum perempuan biasanya lebih kuat menahan nafsunya.
Di Bali yang namanya Rangda selalu indentik dengan wajah seram, tapi di
jawa di sebut RONDO berarti janda, inilah alasanya kenapa dahulu para janda lebih
menguasai ilmu pengeleakan ini dari pada laki-laki, dikarenakan wanita lebih kuat
nahan nafsu… Pada dasarnya kalau boleh saya katakan ilmu ini berasal dari tanah
Jawa, campuran aliran SIWA dan BUDHA, yang di sebut dengan BAJRAYANA.
TINGKATAN PELAJARAN...
_Tingkat satu kita diajari bagaimana mengendalikan pernafasan, di bali dan bahasa
lontar di sebut MEKEK ANGKIHAN, atau PRANAYAMA.
_Tingkat dua kita diajarkan VISUALISASI, dalam ajaran ini di sebut ” NINGGALIN
SANGHYANG MENGET”
_Tingkat tiga kita diajar bagaimana kita melindungi diri dengan tingkah laku yang
halus serta tanpa emosi dan dendam, di ajaran ini di sebut “PENGRAKSA JIWA.
_Tingkat empat kita di ajar kombinasi antara gerak pikiran dengan gerak tubuh,
dalam bahasa yoga di sebut MUDRA, karena mudra ini berupa tarian jiwa akhirnya
orang yang melihat atau yang nonton di bilang ” NENGKLENG ( berdiri dengan kaki
satu ). Mudra yang kita pelajari persis seperti tarian siwa nata raja.
_Tingkat lima barulah kita diajar MEDITASI, dalam ajaran pengeleakan disebut “
NGEREGEP, yaitu duduk bersila tangan disilangkan di depan dada sambil mengatur
pernafasan sehingga pikiran kita tenang…atau ngereh, dan ngelekas..
Tingakat enam kita di ajarkan bagaimana melepas roh ( MULIH SANGHYANG ATMA
RING BAYU SABDA IDEP ) melalui kekuatan pikiran dan batin dalam bahasa
sekarang disebut LEVITASI, berada di luar badan. Pada saat levitasi kita memang
melihat badan kita terbujur kaku tanpa daya namun kesadaran kita sudah pindah
ke badan halus, dan di sinilah orang disebut berhasil dalam ilmu leak tersebut,
namun..ini cukup berbahaya kalau tidak waspada dan kuat iman serta mental kita
akan keliru, bahkan kita bisa tersesat di alam gaib. Makanya kalau sampai tersesat
dan lama bisa mati, ini disebut mati suri, maka Bhagawadgita benar sekali, ( apapun
yang kamu ingat pada saat kematian ke sanalah kamu sampai…dan apapun yang
kamu pikirkan begitulah jadinya )
Tentu dalam pelajaran ini sudah pasti dibutuhkan ketekunan, puasa, berbuat baik,
sebab ilmu ini tidak akan berhasil bilamana dalam pikiran menyimpan perasaan
dendam, apalagi kita belajar ilmu ini untuk tujuan tidak baik pasti tidak akan
mencapai tujuannya. Kendati demikian godaan selalu akan datang seperti, nafsu
sek meningkat, ini alasanya kenapa tidak boleh makan daging kaki empat, dan kita
diajurkan tidur di atas jam 12 malam agar kondisi agak lemah sehingga nafsu seks
berkurang..(kata guru kalau ada orang mempelajari leak tidur sore-sore disebut
LEAK SANJE , padahal tujuannya agar kondisi agak lemah saja). Dan
tengah malam tepat jam 12 kita diwajibkan untuk meditasi sambil mencoba
melepas roh, tapi di ajurkan yang deket-deket dulu, seperti ke parit, sawah, atau ke sungai,..
Celakanya apabila kita melepas ROH pas lewat di rumah tetangga yang sedang
mempunyai BAYI otomatis bayi tersebut pasti terbangun dan menangis teriak-teriak,
hal ini disebabkan frekuensi bayi sama seperti kita. sebab bayi masih sangat peka .
Bayi tersebut tidak takut cuma kaget aja ada SEPLETERAN yang lewat, kayak
handphone adu signal n blenggg…inilah yang dikatakan sama orang awam bahwa
bayi itu di ” AMAH LEAK” padahal tidak. Maka dari itu dalam dunia leak, ada aturan
dilarang keras untuk lewat atau berada di keluarga yang mempunyai bayi untuk
melepas ROH..( ngelekas, ngereh, ). Nah…bagi yang jahil tidak tertutup
kemungkinan melepas roh dan mondar mandir di depan rumah orang yang punya
bayi, ini yang sering terjadi di BALI, sehingga leak namanya rusak banget dan di
tuduh nyakitin. Apalagi ada orang sakit keras, kita iseng lewat atau sekedar jenguk
melalui ROH sudah dipastikan orang tersebut kaget dan bisa jadi denyut jantung
berhenti, alhasil MATI inilah hal-hal yang oleh orang awam di katakan bahwa leak
itu jahat…makanya sang balian yang bijak akan memagari rumah orang sakit atau
yang punya bayi itu dengan aksara tertentu, yang artinya sebagai simbul PARA
PENGANUT LEAK DILARANG MASUK !!! Apabila ini di langgar perang atara leak dan
balian pun terjadi, masalah kalah dan menang tergantung siapa yang mumpuni,
disini tidak lagi berbicara dari fakultas mana, atau universitas mana, tapi sudah terjadi
PERANG…KAWISESAN
Nah inilah yang sering terjadi di Bali yang di sebut dengan SIAT PETENG, pada
umumnya dari pihak leak yang sering kalah, sebab leak tidak mempelajari ilmu
menyerang..namun ilmu bertahan, sedangkan balian bisa saja ngiwa tengen, positif
negatif..udah pasti dia yang menang, nyakitin bisa, ngobati juga bisa, ini yang di
sebut balian ngiwa tengen…
Pada umumnya, penganut ilmu leak ( ngisinin jengah) ..terpacing emosi, inilah
kelemahanya apabila itu terjadi sudah dipastikan ilmu hitam yang menang sebab
emosi adalah makanan ilmu hitam… Kalau penganut ilmu leak memegang teguh
janjinya dia tidak akan berontak bilamana terpancing emosinya, malah dia
mendoakan dan memaafkan sudah pasti dia yang menang..sebab itulah dasar ilmu
leak tersebut, sabar dan darma untuk mencapai tujuan.
SANGKEPAN LEAK….
Kata ini juga sering kita denger sehingga timbul pertanyaan apakah LEAK ada
rapatnya, atau REUNI, serta bagi ibu-ibu ARISAN LEAK, TEMPEK INI, DAN ITU,
he,he,hahhha.. Yang bener adalah dalam dunia leak sama seperti perkumpulan
spiritual, pada hari-hari tertentu pada umumnya KAJENG KLIWON, kaum leak
mengadakan puja bakti bersama memuja SIWA, DURGA, BERAWI, biasanya di pura
dalem atau di Kuburan, Prajapti..dalam bentuk NDIHAN, bukan kera, anjing, dan
lain-lain.
Ilmu leak bukan ilmu merubah wujud, jadi kalu ada yang
bilang melihat KERA, PITIK BENGIL dan lain-lain, itu yang melihat kena sihir, akibat
biasa nonton PERCAYA GA PERCAYA, atau UJI NYALI… jadi kata sangkepan leak bisa
dibenarkan namun..sesungguhnya bukan rapat tapi puja bakti, hanya itu !!! dan hal
ini sekarang sudah langka baget..sebab para leak udah pindah ke kota semua
he..he..apalagi sekarang banyak LEAK MATAH…he,he, berbuat jahat
mengatasnakaman kebenaran tuk mencapai tujuan
KEKUATAN LEAK TERLETAK PADA SIHIRNYA…
Baru-baru ini ada shoting oleh stasiun TV Swasta Jakarta , sebagai uji coba bisa ga leak
di short oleh kamera. Beberapa orang ada yang mencela serta apiori dengan ilmu leak,
(terutama kru TV ), di sinilah
kelemahan orang tersebut …lalu mereka disuruh menatap mata praktisi leak tersebut, dan
baca mantra..abrakedabra…tiga kru TV lari..sambil menjerit…katanya mereka melihat
praktisi leak tersebut kayak patung Rangda, yang kebetulan sebelum shoting mereka diajak ke pasar
SUKAWATI untuk liat-liat patung-patung meyeramkan itu.,.sedangkan ada
lagi 3 orang yang imannya cukup bagus, mereka melihat praktisi tersebut biasa-biasa
saja….
Makanya tidak gampang NGELEAKIN ORANG, apalagi orang tersebut kuat iman,
rajin meditasi, berdoa, sampe berbuih pun mulut kita komat-kamit baca mantra,
gak bisa bikin takut, paling-paling diledekin, kok tidak berubah….he he he he..
Makanya cobalah SEMETON tanya dan kumpulkan 10 orang pernahkah mendengar
leak..jawbnya PERNAHHHHHHH…pernakah melihat leak..TIDAKKKKKKKK…tidak
setiap orang mampu melihat leak dan tidak setiap leak kuasa atas diri orang lain.
DASA AKSARA BUKAN DASAR ILMU LEAK…
Pernah mendengar dasa aksara atau yang umum di jabarkan sebagai berikut,
SANG, BANG, TANG, ANG, ING, NANG, MANG, SING, WANG, YANG.
ilmu ini adalah dasar dari sepuluh prana atau DASA BAYU.. dasa aksara ini
mempunyai arti memuliakan dewa SIWA, seperti SAGORA, BAMADEWA,
TATPURUSHA..dan selanjutnya. Dasa aksara ini murni dibawa oleh aliran SIWA
SHIDANTA dan bagian untuk mencapai pencerahan batin melalui aksara tersebut,
hasilnya hampir mirip sama-sama mengeluarkan CAHAYA namun tidak spesifik…
Sedangkan PANCA GNI WIJAKSARA, sangat spesifik sekali,
Dasa aksara lebih banyak akan mengakses kedunia kerohanian bukan
KWISESAN…sehingga dasa akasara ini akan mencapai puncaknya apabila
seseorang memurnikan batinya melalui dasa yama brata, dan ini murni ilmu
krohanian…
Dikutip dari
@calonarangtaksu
Komentar
Posting Komentar