Langsung ke konten utama

Keagungan Tulasi Devi Sristikanda

Keagungan Tulasi Devi  Sristikanda

Kartikeya bertanya, Ayahku yang mulia, pohon apakah yang sanggup menimbulkan cinta-bhakti kepada Sri Krishna”?

            Dewa Siva berkata, “Anakku sayang, dari semua pohon dan tanaman Tulasi Devi yang paling utama. Tulasi Devi adalah keberuntungan, pemenuh segala keinginan, murni seluruhnya, sangat bhakti kepada Sri Krishna dan penyembah besar.

            Jaman dahulu, untuk kesejahteraan semua mahluk. Sri Krishna membawa Vrindadevi dalam wujud tanaman Tulasi Devi dan menanmnya di dunia material ini. Tulasi adalah intisari seluruh kegiatan bhakti. Tanpa daun Tulasi Devi, Sri Krishna tidak akan menerima bunga, buah, bahan makanan, bubuk cendana. Nyatanya, apapun yang tidak berisi daun Tulasi tidak akan dilirik oleh Sri Krishna.

            Orang yang memuja Sri Krishna dengan daun Tulasi Devi setiap hari, akan mendapat pahala segala jenis tapabrata, derma sedekah, upacara korban api. Sebebnarnya, dia tidak mempunyai kewajiban apa pun dan telah menghayati segala hakekat kitab suci.

Seperti sungai Gangga membersihkan semua orang yang mandi disana, begitulah Tulasi Devi menyucikan tiga dunia.

            Adalah tidak mungkin menguraikan  sepenuhnya manfaat menyuguhkan tulasi manjari kepada Sri Krishna. Sri Krishna bersama semua dewa berada di tempat Tulasi Devi. Inilah alasannya mengapa setiap orang harus menanam Tulasi Devi di rumahnya dan memuja-Nya setiap hari. orang yang duduk dekat Tulasi Devi dan mengucapkan doa akan mempercepat  pahala doanya.

            Semua bentuk hantu berlari menjauhi Tulasi Devi dan segala jenis dosa hancur lebur ketika seseorang mendekati Tulasi Devi.

            Orang yang membuat karangan bunga Tulasi Devi memperoleh pahala segala amal derma dan seratus pahala agni-hotra.

Orang yang menaruh daun Tulasi Devi di mulutnya atau di kepalanya setelah dipersembahkan kepada Sri Krishna akan mencapai tempat tinggal Sri Krishna. Di Kali-yuga orang yang memuja, melaksanakan kirtana, di depan Tulasi Devi, mengingat Tulasi Devi, menanam-Nya bahkan menjaga-Nya berarti membakar habis seluruh reaksi dosa dan mencapai kawasan Sri Krishna dengan cepat.

            Orang yang mengajarkan keagungan Tulasi Devi dan juga melaksanakan apa yang diajarkan, sangat bhakti kepada Sri Krishna.

Orang yang memuja Tulasi Devi sudah memuaskan Guru, brahmanaa, para dewa, dan semua tempat suci.

Orang yang menyembah daun Tulasi Devi kepada Sri Krishna cepat sekali menjadi Vaisnava. Apa gunanya memhami semua buku suci bagi orang yang sudah menyembahkan kayu atau daun Tulasi Devi kepada Sri Krishna, karena dia tidak akan lahir kembali ke dunia material ini.

            Orang yang memuja Sri Krishna dengan daun Tulasi Devi telah membebaskan semua leluhurnya dari lingkaran kelahiran dan kematian.

Kartikeya anakku,  aku telah menceritakan banyak hal tentang keagungan Tulasi Devi kepadamu. Meskipun aku telah menguraikan keagungannya, tetap saja aku tidak sanggup menyimpulkan–Nya, karena Tulasi Devi abadi.

            Orang yang mengingat atau menceritakan keagungan Tulasi Devi ini kepada orang lain tidak pernah dilahirkan kembali di dunia material ini."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NAMA - NAMA BINATANG DALAM BAHASA BALI

Adan-adan buron 1.    Panak Jaran madan bebedag 2.    Panak kambing madan wiwi 3.    Panak meng madan tai 4.    Panak bojog madan apa 5.    Panak sampi madan godel 6.    Panak bebek madan memeri 7.    Panak siap madan pitik 8.    Panak bikul madan nyingnying 9.    Panak bangkung madan kucit 10.    Panak cicing madan kuluk/konyong 11.    Panak kakul madan picipici 12.    Panak penyu madan tukik 13.    Inan lindung madan kodes 14.    Panak capung madan blauk 15.    Celeng ane kaliwat wayah kanti pesu caling madan bangkal 16.    Inan pitike madan pangina 17.    siap ane muani suba wayah madan manuk 18.    yuyu di pasihe madan cangking 19.    kakul di pasihe madan omang-omang 20. Pa nak Maca...

Perjalanan Diri

 Perjalanan menuju Harmonisasi Diri  1. #SUGIHAN_TENTEN #Buda_Pon_Sungsang ,.Disebut Sugihan Tenten karena merupakan hari Ngentenin atau  Memperingatkan, mengingatkan umat manusia bahwa sebelum Kemenangan Dharma tiba, Sang Bhuta Tiga akan hadir untuk menggoda umat manusia. 2. #SUGIHAN_JAWA   #Wrahaspati_Wage_Sungsang disebut SUGIHAN JAWA berasal dari dua kata ;      SUGI  memiliki arti bersih, suci.      JAWA ( Jaba ) yang artinya luar.  Sugihan Jawa adalah hari sebagai Pabersihan /Penyucian segala sesuatu yang berada di luar diri manusia (Bhuana Agung).  Pada hari ini melaksanakan upacara yang disebut #Mererebu atau #Mererebon. Upacara Ngerebon ini dilaksanakan dengan tujuan untuk Nyomia / menetralisir segala sesuatu yang Negatif yang berada pada Bhuana Agung disimbolkan dengan pembersihan Sanggah /Merajan, dan Rumah.  3. #SUGIHAN_BALI #Sukra_Kliwon_Sungsang disebut Sugihan Bali memiliki makna yaitu penyucian/pembers...

NAMA - NAMA BHUTA KALA

Menurut Lontar Siwa Gama, kata Bhuta berasal dari suku “BHU” yang berarti menjadi, ada, gelap, berbentuk, mahluk. Kemudian berkembang menjadi “BHUTA” yang artinya telah diwujudkan. Sedangkan untuk kata “KALA”, berarti energi, waktu. Sehingga kata BHUTA KALA artinya adalah energi yang timbul dan mengakibatkan kegelapan. Bhuta Kala sering diwujudkan dalam bentuk iblis dengan rupa menyeramkan . Dalam Lontar Purwa Bhumi Kemulan, disebutkan nama-nama Bhuta Kala yang diciptakan dari yoga Bhatari Durga yang menghuni seluruh tempat, antara lain : . - Singha Kala di tanah - Kala Wisesa di langit - Bhuta Lamis di batu - Wisnu Pujut di malam hari - Bangbang Pita di siang hari - Kala Nundang di jalan - DoraKala di pintu gerbang - Hyang Maraja di halaman - Bhuta suci di sanggar - Bhuta Sayah di Bale agung - Kala Graha di Kuburan - Bhuta Ngadang di persimpangan jalan - Kala Dungkang di bebaturan - Bhuta Duleg di bawah tempat tidur - Bhuta Ndelik di bilah-bilah bambu galaran - Bh...