Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

SEJARAH SEMAR DI NUSANTARA

*SEJARAH SEMAR DI NUSANTARA* Semar dalam Kitab Sudamala. Menurut Van Stein Callenfels dalam disertasinya sebagaimana dikutip oleh Mulyono, bahwa Kitab Sudamala dengan tegas telah menyebut nama Semar. Hal ini dapat dilihat pada penggalan bait ke-39 dari kitab tersebut. “PunSmar hamuwus mangke, hatarimengsun kakang matur ring sang mahadibya mangko, haglis ni Putut matura, ring sang maharesi mangke”. Artinya: “Kata-kata dari Putut berbunyi” Inilah Semar yang terhormat, yang diberikan oleh sang pertapa yang baik kepada anda. Sampaikanlah penghormatanku, terimakasihku kepada sang pertapa” (Mulyono, 1982:15-19). Berdasarkan kutipan tersebut bahwa tokoh Semar paling tidak telah ada sejak zaman Majapahit, yaitu abad ke-XV sebagaimana Kitab Sudamala tersebut ditulis. Namun demikian, perlu dikritisi lagi bahwa masih terdapat sumber lain yang tampaknya lebih tua dari Kitab Sudamala yang juga menampilkan nama tokoh Semar, yaitu Kitab Gatutkacasraya. Semar dalam Kitab Gatutkacasraya. ...

PENGLUKATAN NAWA SANGA untuk Sawah atau Tegalan

_*Penglukatan Nawa Sanga*_ Ong Sang tabeya pakulun, lingira watek dewata nawa sanga kabeh. Manusanira aneda anugraha penglukatan kang sarwa tinandur, mungkang maletik ing ibu pertiwi, kang sarwa tumuwuh, phala bungkah phala gantung, sakahuban dening akasa, sakasangga dening pertiwi, sakaslehan, dening Sang Hyang Aditya, wulan, lintang tranggana, pada kalukat kalebur. Saletehing bhumi kabeh, sasab marana laputen, sebel seseg putek latek, sangkala nyanyad taleteh, salah panjing, salah tiba, salah laid, salah pati. Kalukat denira Sang Hyang Iswara, kapurna de Sang Hyang Brahma, karapuh de Sang Hyang Wisnu, purna jati paripurna. Ong paripurna swaha. Ong Sa Ba Ta A I, Na Ma Si Wa Ya. (ranjingan sekare ring sangkune). Lanturang malih. Ong candang mati busung mati, busung lanas sapantusan. Gadgad mereng, lalandakan, beseh kabeben kaleleng, walang sangit, walang awus, walang anggas, tikus paksi. Aja sira sami mangan parinira Bhatari Shri. Mundur sira maring campa keling, jambudwipa. A...

AKUSALAMULA

AKUSALAMULA Tiga Macam Akar Kejahatan,  Yaitu : 1. LOBHA : Keserakahan,  ketamakan,  ingin menerima tetapi tidak ingin memberi. Lobha, secara etika bearti ketamakan,  tetapi secara psikologis bearti terikatnya pikiran oleh objek objek.  Inilah yg kadang kadang disebut, dengan nama  : - Tanha atau Loba : Nafsu Keinginan - Kama : Nafsu indera - Raga : Hawa Nafsu. 2. DOSA : Kebencian,  dendam,  berpikir akan menyakiti orang lain karena tidak senang. Dosa, secara etika bearti kebencian,  tetapi secara psikologi bearti pukulan yang berat dari pikiran terhadap objek,  yaitu pertentangan/konflik. Mengenai dosa terdapat dua macam nama, : - Patigha : Dendam atau Tidak senang - Byapada : Kemauan/Niat jahat. 3. MOHA : Kebodohan bathin,  ketidaktahuan atau mengetahui secara salah. Moha, bearti kebodohan bathin atau kurang pengertian,  moha sering disebut juga dgn nama,  : - Avijja : Tidak tahu/Kegelapan bathin - Anna...