Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

BANTEN APAKAH ITU??

"Bila dengan mempersembahkan sehelai daun, sekuntum bunga, sebiji buah-buahan, dan seteguk air, juga akan diterima olehNya, mengapa seseorang mesti tenggelam dalam kerumitan membuat banten berbagai bentuk, jenis dan ukuran? Tidakkah itu merupakan kesia-siaan semata?" Demikian gumamnya menggugat... "Lebih-lebih Tuhan tak pernah meminta persembahan, bukankah lebih mulia bila perambahan itu diberikan kepada mereka yang membutuhkan? Yang kelaparan?" Ungkapnya penuh semangat. Mendengar celotehan itu, seorang sahabat menyahut lirih.... "Dalam Yajna Prakrti disebutkan bahwa salah satu makna banten adalah "pinaka raganta tuwi", wujud dari manusia itu sendiri. Mengejawantahkan makna itu, maka banten lebih ditekankan sebagai bentuk persembahan (suguhan). Jika mengutip Bhagavadgita seperti yang engkau nyatakan sebelumnya, maka tak salah jika sehelai daun, bunga, sebiji buah dan airpun sudahlah cukup. Di Bali, banten persembahan itu diwujudkan dalam bentu...

BAGAIMANA MEREALISASIKAN PENCERAHAN

*Bagaimana cara merealisasi pencerahan?* Kata kuncinya adalah penyadaran. Penyadaran merupakan prasyarat meditasi. Jika kita tidak memiliki penyadaran, maka kita tidak dapat bermeditasi dengan benar. Sangatlah penting kita untuk memahami hal ini. Penyadaran yang kurang adalah alasan utama bagi kita tidak bisa mencapai kondisi meditasi mendalam. Nah, pertanyaannya sekarang, memahami penyebab munculnya penyadaran, memahami bagaimana kita bisa sadar. Orang sering berpikir bahwa jika kita berusaha cukup keras berlatih utk sadar, maka kita akan sadar. Namun, jika batin kita terkotori oleh kotoran batin, walau kita berjuang sekeras apapun, penyadaran tidak akan bangkit. Penyadaran bukan sekedar tidak bicara atau berjuang keras, itu saja tidak cukup. Kita perlu menyiapkan batin agar penyadaran bisa muncul. Jadi, apa yang menimbulkan penyadaran? Apa yang perlu kita persiapkan agar penyadaran bisa muncul? Penyebab penyadaran adalah keluhuran moralitas dan tanpa keluhuran ini,...

NAFSU DUNIAWI

Aku adalah merupakan bagian dari sekian banyak orang yg selalu mengharapkan bisa memperoleh seluruh kesenangan duniawi yg tanpa adanya kerisauan pada diri sendiri. Pada suatu ketika ada seseorang memberitahu atau mengajariku tentang suatu cara untuk mengejar semua ambisi dan kehendak, Dan saat itu pula aku baru bisa merasakan memperoleh pelepasan kerisauan diri. Kalau aku pikir diriku sendiri, adalah orang yg  tidak pernah berpikir panjang dan selalu mempercayai apa yg aku dengar, sehingga pada akhirnya aku terjatuh ke jalan yg sesat. Dalam penglihatanku, banyak juga orang yg seperti diriku, yg selalu mengejar kesenangan dan kenikmatan hidup, apakah ini salah? Ternyata tujuanku dan mereka sama, namun jalan untuk mencapainya berbeda, dengan jalannya masing-masing, aku dan mereka dapat membuat diri merasa harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menikmati hidup, dan harap dimaklumi saja. Pernah aku mendengar ada pertanyaan, "Apakah menikmati hidup adalah harapan ter...

Basa Bali Alus Soroh Pengangge

Basa Bali Alus soroh pengangge No Basa Kasamen Basa Alus Basa Indonesia 1.           Anteng , senteng selendang selendang 2.           Anting-anting Anting-anting Anting-anting 3.           udeng destar destar 4.           Baju Kuaca,klambi baju 5.           bungkung Ali-ali, simsim cincin 6.           Kamben wastra kain 7.           kalung rante kalung 8.           Kaca mata Kasna, kaca penyingakann 9.           Enci, gincu lipstik lipstik 10.       Lap lima Lap tangan Sapu tangan 11.     ...